Jaringan komputer Dan Internet
(JKI)
Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih perangkat komputer yang saling terhubung untuk berbagi sumber daya, data, dan informasi. Jaringan memungkinkan komunikasi lebih cepat, berbagi perangkat keras seperti printer, serta mempermudah akses ke internet.
Macam-Macam Jaringan Komputer
LAN (Local Area Network): Jaringan yang mencakup area kecil, seperti sekolah atau kantor.
MAN (Metropolitan Area Network): Jaringan yang mencakup area lebih besar dari LAN, biasanya dalam satu kota.
WAN (Wide Area Network): Jaringan yang mencakup area geografis luas, seperti antarnegara atau antarbenua.
PAN (Personal Area Network): Jaringan kecil yang biasanya digunakan untuk perangkat pribadi, seperti antara laptop dan smartphone.
Internet: Jaringan global yang menghubungkan jutaan komputer di seluruh dunia.




Gambar 1 Diagram Jaringan komputer LAN, MAN, WAN dan PAN
Konektivitas Jaringan
Konektivitas jaringan merujuk pada kemampuan perangkat untuk saling terhubung. Berikut adalah beberapa cara konektivitas:
Koneksi Kabel: Menggunakan kabel fisik seperti UTP atau fiber optik untuk menghubungkan perangkat.
Koneksi Nirkabel: Menggunakan sinyal radio seperti Wi-Fi atau Bluetooth untuk koneksi tanpa kabel.
Koneksi Seluler: Menggunakan jaringan telekomunikasi seperti 4G atau 5G untuk akses internet.
Jenis Media Transmisi Jaringan
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair): Media kabel yang sering digunakan untuk LAN karena biaya murah dan mudah dipasang.
Fiber Optik: Kabel berkecepatan tinggi yang menggunakan cahaya untuk transmisi data.
Wi-Fi: Teknologi nirkabel yang memungkinkan koneksi internet tanpa kabel dengan jangkauan yang cukup luas.
Bluetooth: Teknologi nirkabel untuk koneksi jarak pendek, seperti antara ponsel dan laptop.


Gambar 2 Kabel UTP dan Fiber Optik
Keamanan Jaringan Komputer
Keamanan jaringan komputer adalah serangkaian praktik, teknologi, dan kebijakan yang dirancang untuk melindungi jaringan komputer dari ancaman seperti akses tidak sah, peretasan, pencurian data, dan gangguan operasional. Tujuannya adalah memastikan kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data dan layanan jaringan.
Komponen Utama Keamanan Jaringan
-
Kerahasiaan (Confidentiality)
- Menjamin bahwa data hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang.
- Teknik: Enkripsi data, autentikasi pengguna, dan kontrol akses.
-
Integritas (Integrity)
- Memastikan data tidak diubah, dirusak, atau dimanipulasi selama proses transmisi.
- Teknik: Hashing, digital signature, dan mekanisme verifikasi data.
-
Ketersediaan (Availability)
- Menjamin bahwa layanan jaringan tetap tersedia untuk pengguna yang sah tanpa gangguan.
- Teknik: Sistem cadangan (backup), firewall, dan perlindungan terhadap serangan DDoS.
Ancaman Terhadap Keamanan Jaringan
-
Malware
- Program berbahaya seperti virus, worm, ransomware, dan trojan horse yang dirancang untuk merusak atau mencuri data.
-
Phishing
- Upaya untuk mencuri informasi sensitif seperti kata sandi melalui penipuan, sering kali menggunakan email atau situs web palsu.
-
Serangan DDoS (Distributed Denial of Service)
- Serangan yang membanjiri server dengan lalu lintas palsu untuk membuatnya tidak dapat diakses.
-
Man-in-the-Middle (MITM) Attack
- Serangan di mana peretas mencegat komunikasi antara dua pihak tanpa sepengetahuan mereka.
-
Insider Threats
- Ancaman dari dalam organisasi, seperti karyawan yang menyalahgunakan aksesnya.
Teknologi dan Teknik Keamanan Jaringan
-
Firewall
- Mengontrol lalu lintas jaringan masuk dan keluar berdasarkan aturan keamanan yang telah ditentukan.
-
Enkripsi
- Mengamankan data dengan mengubahnya menjadi format yang tidak dapat dibaca tanpa kunci dekripsi.
-
VPN (Virtual Private Network)
- Membuat koneksi aman melalui jaringan publik untuk melindungi privasi dan data.
-
IDS/IPS (Intrusion Detection/Prevention Systems)
- IDS: Mendeteksi aktivitas mencurigakan di jaringan.
- IPS: Mencegah aktivitas mencurigakan agar tidak merusak jaringan.
-
Autentikasi Dua Faktor (2FA)
- Memastikan identitas pengguna dengan menggunakan dua metode verifikasi, seperti kata sandi dan kode OTP.
Strategi Implementasi Keamanan Jaringan
-
Audit dan Penilaian Keamanan
- Secara rutin memeriksa infrastruktur jaringan untuk mengidentifikasi kerentanan.
-
Pelatihan Pengguna
- Melatih karyawan tentang ancaman keamanan siber dan praktik terbaik, seperti mengenali phishing.
-
Pembaruan Perangkat Lunak
- Memastikan perangkat keras dan lunak menggunakan versi terbaru untuk melindungi dari kerentanan yang diketahui.
-
Kebijakan Keamanan Jaringan
- Membuat aturan tertulis tentang penggunaan jaringan dan prosedur keamanan.
Manfaat Keamanan Jaringan yang Baik
-
Melindungi Data Sensitif
- Menjamin kerahasiaan informasi perusahaan dan pengguna.
-
Meningkatkan Kepercayaan
- Pelanggan dan mitra bisnis lebih percaya pada organisasi yang memiliki keamanan yang baik.
-
Meminimalkan Kerugian
- Mengurangi risiko pencurian data dan downtime akibat serangan.
-
Kepatuhan Regulasi
- Memenuhi persyaratan hukum dan standar industri seperti GDPR atau ISO 27001.
Mengenal WPA dan WPA2
Wireless Protected Access (WPA) dan WPA2 adalah dua protokol keamanan jaringan nirkabel yang digunakan untuk melindungi data dan memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang dapat mengakses jaringan Wi-Fi. Protokol ini dirancang untuk menggantikan Wired Equivalent Privacy (WEP) yang memiliki banyak kelemahan keamanan.
1. WPA (Wi-Fi Protected Access)
- Diperkenalkan pada tahun 2003 sebagai solusi sementara untuk mengatasi kelemahan pada WEP.
- Keamanan: Menggunakan TKIP (Temporal Key Integrity Protocol) yang mengenkripsi setiap paket data dengan kunci unik. Hal ini membuat data lebih sulit untuk diretas dibandingkan WEP.
- Fitur Utama:
- Dynamic Key Encryption: Mengubah kunci enkripsi secara berkala.
- Message Integrity Check: Melindungi terhadap perubahan paket data oleh pihak yang tidak sah.
- Kelemahan: TKIP dianggap kurang aman dengan perkembangan teknik peretasan modern.
2. WPA2 (Wi-Fi Protected Access 2)
- Diperkenalkan pada tahun 2004, menggantikan WPA sebagai standar keamanan Wi-Fi.
- Keamanan: Menggunakan AES (Advanced Encryption Standard) yang lebih kuat dibandingkan TKIP.
- Fitur Utama:
- AES Encryption: Enkripsi data yang sangat kuat dan tahan terhadap serangan brute force.
- CCMP (Counter Mode with Cipher Block Chaining Message Authentication Code Protocol): Memberikan autentikasi data yang lebih baik.
- Manfaat: Lebih aman dibandingkan WPA dan mendukung jaringan modern.
- Kelemahan: Memerlukan perangkat keras yang kompatibel dengan WPA2.
3. WPA3: Generasi Selanjutnya
WPA3, dirilis pada tahun 2018, dirancang untuk mengatasi kelemahan WPA2 dan memberikan keamanan yang lebih baik, seperti proteksi terhadap serangan brute force dengan fitur Simultaneous Authentication of Equals (SAE).
